3 Jenis Aquaponik Sederhana, Menanam Sayur Bonus Ikan Segar

Aquaponik sederhana dibelakang rumah mungkin bisa jadi kegiatan yang menyenangkan bagi anda yang suka berkebun dirumah namun tidak punya lahan yang memadai. Aquaponik adalah metode menanam tumbuhan dengan media air nutrisi dari sisa kotoran ikan.

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang bagaimana cara membuat aquaponik, lebih baik jika kita kenalan dulu sedikit lebih mendalam tentang apa dan bagaimana akuaponik itu.

aquaponik skala besar

Seperti yang sudah disinggung sedikit diatas, aquaponik adalah sistem bercocok tanam dengan media air.

Aquaponik adalah kombinasi dari dua metode agriculture yakni aqua yang diambil dari metode aquaculture yang berarti beternak hewan air, dan dikombinasikan dengan hidroponik yakni bercocok tanam dengan media air nutrisi.

Jadi penjelasan yang lebih singkatnya adalah menanam tumbuhan dengan menggunakan air sisa kotoran ikan sebagai sumber nutrisi nya.

Konon katanya, aquaponik ini sudah ada sejak jaman dahulu kala, banyak penemuan dari situs peninggalan suku aztek di meksiko, sampai ke sistem penanaman padi di asia tenggara yang dikombinasikan dengan budidaya ikan.

Namun terlepas dari sejarahnya, aquaponik itu menyenangkan untuk dilakukan. Terlepas dari untung rugi kalau diukur dari berapa banyak uang yang dikeluarkan ya…kalau namanya hobi sih nggak kenal untung rugi sih, yang penting hati senang.

Bagaimana Aquaponik Bekerja?

 

skema siklus nitrogen

Pada dasarnya aquaponik bekerja dengan menirukan bagaimana alam bekerja. Di alam, danau atau sungai misalnya, tumbuhan air yang tumbuh disekitarnya juga berdasarkan prinsip ini, namanya nitrogen cycle atau siklus nitrogen.

Bakteri mengubah kotoran menjadi makanan bagi tumbuhan dalam proses nitrogen cycle ini.

Didalam aquaponik, ada 4 langkah dasar dalam proses siklus nitrogen yakni:

  1. Ammonification, yaitu kotoran ikan dan sisa makanan ikan berubah menjadi Amonia. Zat beracun yang sangat berbahaya bagi ikan dan tumbuhan, bahkan bagi manusia.
  2. Nitrification, yaitu proses pengubahan amonia menjadi Nitrite yang dilakukan oleh bakteri Nitrosomonas. Bakteri ini hidup di alam pada air, permukaan batu dan media lainnya. Kalau di aquaponik, kita menyediakan tempat untuk bakteri ini berkoloni yakni pada media filter kolam dan media tanam. Nitirite sendiri merupakan zat yang masih berbahaya, baik bagi ikan maupun tumbuhan.
  3. Nitrification step 2, Proses selanjutnya adalah mengubah Nitrite menjadi Nitrate yang menjadi makanan bagi tumbuhan, proses ini dilakukan oleh bakteri Nitrobacter. Nitrat tidaklah begitu berbahaya bagi ikan, namun kalau dalam jumlah besar bisa jadi mengganggu pertumbuhannya.
  4. Proses Asimilasi, yakni proses dimana tumbuhan menyerap nitrat untuk pertumbuhannya.
    Proses itu berulang kembali dengan satu proses campur tangan manusia, yakni memberi makanan kepada ikan. jadi itu saja yang perlu kita lakukan dalam proses nitrogen cycle di aquaponik.

Kita kasih makan ikan, kemudian air kotoran ikan di rubah jadi makanan tumbuhan dan serap tumbuhan, air yang sudah sehat kembali lagi ke kolam ikan. ikan besar, sayuran pun tumbuh besar.

Beberapa Sistem Aquaponik Sederhana

Ada beberapa sistem aquaponik yang bisa anda lakukan yang cocok untuk beberapa jenis tumbuhan dan tidak cocok untuk lainnya. berikut beberapa jenis sistem aquaponik yang banyak dilakukan oleh para penghobi:

1. Sistem pertama adalah aquaponik dengan media bed

sistem ini memakai media seperti batu kerikil, batu apung, pecahan batu bata atau arang kayu. Kalau anda mau fancy sedikit, ada media khusus untuk aquaponik, namanya hidroton.

Media ini dibuat dari tanah liat yang dibuat sedemikian rupa sehingga tercipta pori2 micro yang sangat ideal untuk koloni bakteri. Penampakannya seperti gambar ini

 

hidroton untuk aquaponik

Hidroton adalah media yang sangat ideal untuk aquaponik sistem ini, satu kelemahannya adalah harganya yang mahalll…jadi kalau saran kami, pakai batu kerikil saja sudah cukup,

Kalau bisa pakai kerikil yang bulet2 ya, jangan kerikil hasil batu pecahan seperti yang dipakai untuk aspal jalan karena kerikil sperti itu tajam, dia bisa memotong batang tumbuhan kita nanti (pengalaman pribadi ini)

Sistem ini cocok jika anda mau menanam tumbuhan yang nantinya tumbuh tinggi dan perlu cengkeraman akar yang kuat untuk menopang batang dan buahnya. cabai, tomat dan tumbuhan serupa cocok kalau pakai aquaponik sistem ini.

Sistem ini juga bagus untuk filtrasi air kolam ikan kita karena media kerikil dan sejenisnya merupakan media filter yang sangat bagus.

Kelemahannya adalah sistem ini perlu dibersihkan secara berkala, kotoran ikan lama2 akan mengendap didasar batuan dan bisa menciptakan area unaerobik atau pembusukan, yang jadi jelek buat air ikan kita.

Mungkin setahun atau dua tahun sekali perlu dibersihkan. jadi perlu tenaga ekstra ya…

Kelemahan lainnya adalah makan ruang, sistem ini perlu bak untuk menampung media yang makan ruangan karena tidak bisa di tumpuk karena berat.

2. Sistem Nutrient Film Technique / NFT

Sistem NFT ini sudah populer di dunia hidroponik, caranya adalah dengan mengalirkan air nutrisi melalui pralon atau talang dan atau sejenisnya dibawah akar tumbuhan.

Cara yang paling banyak dipakai adalah memakai paralon, contoh gambarnya seperti ini…

 

aquaponik NFT

Sistem NFT ini cocok untuk menanam tumbuhan yang pendek dan tidak perlu cengkeraman akar yang kuat, misalnya sawi, pak choy, kangkung dan sejenisnya.

Sistem ini minim perawatan dan bisa dibuat skala kecil maupun skala industri karena hemat ruangan.

Kalau kelemahan sistem ini, pilihan tanaman nya sedikit, ya itu tadi pokoknya yang ukurannya tidak tinggi2 banget.

Kelemahan lain adalah ada kemungkinan saluran air tersumbat karena penumpukan akar, pemeriksaan rutin mungkin diperlukan.

Kelemahan lain yang mungkin tidak begitu berlaku di negara kita adalah fluktuasi suhu air jadi tinggi banget karena air harus lewat pralon panjang.

Menurut kami, sistem ini adalah yang paling cocok untuk kita para hobiis yang mau memulai membuat aquaponik sederhana.

3. Sistem Deep Water Culture

Aquaponik sistewm ini banyak dipakai untuk petani ber skala besar. Memakai “kolam air dalam” sebagai penyimpanan media dan rakit apung untuk meletakkan tanamannya. Penampakannya seperti gambar dibawah ini…

 

aquaponik skala besar

Aquaponik sistem air dalam (gak sedalam lautan sih, cuman 30 cm saja kok dalemnya air), banyak di aplikasikan pada skala besar karena sistem ini paling stabil dan mudah pengontrolannya.

Meskipun begitu, sistem DWC (deep water culture) membutuhkan beberapa komponen tambahan agar bisa bekerja secara maksimal, 2 hal utama yang harus dimiliki untuk sistem DWC adalah filtrasi air kolam yang memadai dan aerasi akar tumbuhan juga harus memadai.

Filtrasi kolam ikan untuk aquaponik sederhana tu gak harus canggih dan mahal kok, pake alat dan bahan yang sederhana saja sudah bisa maksimal hasilnya. Simak artikel kami tentang cara membuat filter kolam koi deh, mungkin bisa jadi inspirasi buat anda.

Tanpa 2 hal utama itu, tanaman tidak bisa tumbuh secara maksimal dan bahkan beresiko tinggi gagal karena pembusukan akar.

Bisakah Dapat Profit Dari Aquaponik?

Meskipun instalasi aquaponik itu tidak murah, namun aquaponik bisa jadi bisnis yang menguntungkan kalau menurut saya, dengan catatan dilakukan dilokasi lokasi tertentu.

Lokasi yang ideal untuk aquaponik yang menguntungkan menurut saya adalah didaerah yang tanahnya tandus atau tidak banyak air, jadi susah untuk berocok tanam.

Bisa menguntungkan karena sistem aquaponik itu hemat air, konon kabarnya bisa hemat sampai 1/6 lebih hemat dibanding perkebunan konvensional.

Mungkin daerah yang berkapur atau bergurun cocok untuk budidaya sistem aquaponik. Kalau di daerah yang subur tanahnya dan banyak airnya menurut saya percuma dan buang2 duit.

Instalasi aquaponik yang serius itu tidak murah lho, kalau tanah subur dan air banyak ya percuma tho buang2 duit. Mungkin pendapat saya ini salah, namun ini hanya pendapat pribadi.

Aquaponik juga bisa profitable dari sisi bisnis jika diterapkan didalam kota yang padat penduduk, dengan sedikit modifikasi mengenai sumber panas dan cahaya yag dibutuhkan oleh tumbuhan dan ikan, sistem pertanian aquaponik bisa dilakukan sepenuhnya didalam ruangan.

Bisakah anda bayangkan jika satu gedung bertingkat 10 dibuat untuk instalasi aquaponik semua? mungkin…mungkin bisa menguntungkan.

Coba bayangkan jika gambar dibawah ini dilakukan didalam gedung bertingkat ditengah kota…mungkin2 gak mungkin sih kalau mengingat investasi yang harus dikeluarkan.

 

akuaponik skala besar

Bisakah Untuk Mencukupi Kebutuhan Rumah?

Bisakah sistem pertanian aquaponik mencukupi kebutuhan rumah tangga? ya tergantung ukuran fasilitasnya sih. Kalau instalasi aquaponik sederhana dirumah anda cuman ada ikan 10 ekor didalam tong isi 200 liter dengan grow bed beberapa ember isi sayuran ya nggak bisa.

Namun kalau anda punya lahan yang cukup luas yang cukup untuk bikin kolam ikan isi ribuan dan growbed tanaman yang luas ya bisa.

Namun kalau menurut saya sih nggak bisa kalau diterapkan di Indonesia, mengingat kebanyakan dari kita hanya punya sedikit lahan untuk bercocok tanam namun punya anggota keluarga yang banyak, jadi gak cukup hasil dari aquaponik untuk kasih makan anggota keluarga kita.

Kalau begitu, ideal nya buat apa sih aquaponik itu? ada 2 kondisi yang ideal bagi anda yang berminat dengan aquaponik.

  1. Aquaponik bisa jadi ideal untuk anda yang suka berkebun tapi nggak punya lahan, contoh yang paling tepat adalah anda yang tinggal di apartemen atau rumah susun. Lupakan untung rugi karena anda murni menyalurkan hobi bercocok tanam, dengan bonus panen ikan tentunya.
  2. Sistem pertanian aquaponik bisa jadi ideal sebagai “hasil sampingan” bagi anda peternak ikan. Dengan sedikit tambahan peralatan, anda para peternak ikan yang sebelumnya hanya panen ikan, sekarang bisa panen sayuran dengan menambahkan instalasi aquaponik sederhana di kolam ikan anda.

Cara Membuat Aquaponik Sederhana

Kita akan bahas cara pembuatan masing2 sistem aquaponik dengan lebih detail pada postingan yang lain, link ada di daftar dibawah website kopi dan koi ini, namun sistem apapun yang mau anda buat, terlebih dahulu tentu kita harus punya kolam ikan iya kan?

Kolam ikan bisa kita buat dari terpal, dari drum plastik bekas, atau akuarium. Setelah ada kolam kita perlu pompa. dan kemudian kita perlu tempat menanam sayuran kita.

Kita akan bahas cara membuat aquaponik sederhana disini:

1. Cara membuat aquaponik sistem chop and flip yang mudah dan murah

Chop artinya potong, flip artinya balik, jadi chop and flip itu potong lalu balik. Apa yang dipotong dan dibalik? bisa tong plastik, bisa juga pakai tangki air IBC.

Alat2 yang diperlukan adalah:

  1. Tong biru / tangki IBC
  2. Gergaji
  3. Bor dan Mata bor
  4. Pipa pralon dan sambungan2nya
  5. Pompa kolam

Kalau mau lihat video mbah bob bikin pake tong biru bisa dilihat dibawah ini…

dan kalau mau lihat tampilan aquaponik yang pake IBC tuh kayak gini…

akuaponik IBC
2. Cara membuat aquaponik pakai ember

Caranya bisa disimak di video ini

3. Aquaponik pakai akuarium

Kalau anda sudah punya akuarium dirumah, tinggal nambahin grow media sudah jadi deh. Akuarium kan pasti ada filternya kan, kalau gak ada, tambahin filter gih, kasihan ikannya.

Nah dalam filter itu kan ada chamber terakhir yang isinya air bersih dan pompa, harunya kan air bersih itu dipompa balik kedalam akuarium kan?

Nah kalau mau nambahin grow bed aquaponik yan disini posisinya, air bersih dialirkan dulu ke grow media baru kemudian mengalir balik ke akuarium. gambarnya kira2 kek gini lah…

akuaponik akuarium

Gambar diatas memang akuariumnya gak pake filter, tapi instalasi grow media juga berfungsi jadi filter yang bagus untuk akuarium anda lho…cuman idealnya tetep pake filter terpisah biar kontrol kualitas airnya mudah.

Kasih lampu buat tanaman ya, bisar dia ber fotosintesis dengan baik, kalau nggak ada cahaya ya mati tumbuhannya.

Demikian sedikit berbagi informasi dari kami, semoga bisa bermanfaat dan silahkan berkomentar jika ada kritik dan saran atau tambahan informasi terkait seputar aquaponik sederhana. Terima kasih

1 thought on “3 Jenis Aquaponik Sederhana, Menanam Sayur Bonus Ikan Segar”

Leave a Comment